Nasib Malang TKW Asal Bireuen di Malaysia Kena Tipu Agen, 11 Juta Raib

Niat hati hendak pulang ke Indonesia untuk berobat, dia malah ditipu oleh oknum agen TKI hingga Rp 11 juta
Ketua Bireuen Bersatu Aceh Malaysia, Haikal (kiri) mengunjungi tempat tinggal Suryani M Yusuf dan suaminya, Kamis (29/9/2022). Suryani diketahui mengalami cidera pada kakinya karena jatuh dari tangga, membuat dirinya kesulitan untuk bergerak. Namun hendak pulang ke Indonesia, dia malah ditipu oleh seorang agen
Ketua Bireuen Bersatu Aceh Malaysia, Haikal (kiri) mengunjungi tempat tinggal Suryani M Yusuf dan suaminya, Kamis (29/9/2022). Suryani diketahui mengalami cidera pada kakinya karena jatuh dari tangga, membuat dirinya kesulitan untuk bergerak. Namun hendak pulang ke Indonesia, dia malah ditipu oleh seorang agen

BIREUENSATU.ID – Nasib malang dialami oleh seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia.

Niat hati hendak pulang ke Indonesia untuk berobat, dia malah ditipu oleh oknum agen TKI hingga Rp 11 juta.

Adalah Suryani M Yusuf (50), yaang berasal dari Gampong Juli Tambo Tanjong, Kecamatan Juli, Bireuen.

Suryani diketahui mengalami cidera pada kakinya karena jatuh dari tangga, membuat dirinya kesulitan untuk bergerak.

Karena itu, dia segera memutuskan pulang ke kampung halamannya untuk melanjutkan pengobatan.

Namun Suryani bersama suaminya mempercayakan sebuah agen untuk bisa membawa pulang mereka ke Indonesia.

Setelah dilakukan tranfer uang, agen tersebut mendadak susah dihubungi dan tidak ada kabar kapan dirinya bisa pulang.

Mengetahui dirinya sudah ditipu, Suryani bersama suaminya kemudian menceritakan hal ini kepada Ketua Bireuen Bersatu Aceh Malaysia, Haikal.
Kepada awak media, Kamis (29/9/2022), Haikal mengatakan bahwa dirinya sudah bertemu dan mendengar langsung cerita dari Suryani.
Menurut Suryani, dia ditipu oleh seorang yang mengaku agen Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bisa memproses pemulangannya.

“Agen tersebut di Batam, dan akan diurus kepualangannya,” kata Haikal.

Merasa percaya, keluarga Suryani yang berada di Bireuen kemudian mentransfer Rp 11 juta ke nomor rekening milik agen tersebut.

“Aget itu kemudian hilang dan ibu Suryani ga bisa pulang. Sekarang kondisi kaki dia sudah hitam dan bertambah parah,” ujar Haikal.

Sehingga untuk biaya pulang ke Indonesia, Suryani dan suaminya sudah tidak memiliki uang lagi.

Bahkan, kata Haikal, suaminya sudah tidak bekerja lagi karena harus mengurus Suryani.

“Untuk makan sehari-hari hanya dari sumbangan tetangga saja,” tambahnya.

Haikal menyebut, Suryani dan suaminya sudah berada di Malaysia selama lima tahun dan masuk secara legal.

Namun permit atau izin untuk bekerja sudah mati atau tidak bisa digunakan lagi sekitar 4 bulan lalu karena melebihi umur.
Haikal pun berpesan kepada sipapun warga Aceh dan TKI lainnya, agar berhati-hati apabila ada orang yang menawarkan ‘kemudahan’ untuk keluar dan masuk Malaysia.

“Lakukan proses dokumen di tempat yang resmi dan jangan melalui agen. Karena banyak agen penipuan,” pungkasnya.