Dayah Ummul Ayman Samalanga Bireuen Peringati Maulid Nabi 2 Malam Berturut, Diakhiri Tausih oleh Waled Nu

Dalam acara tersebut, sebanyak 2.000-an santri dengan khidmat dan bahagia mengikuti serangkaian acara di malam pertama itu
Dayah Ummul Ayman, Samalanga Bireuen menggelar peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dua malam berturut-turut. Waled NU sampaikan tausiah pada malam penutupan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini, Sabtu (8/10/2022) malam
Dayah Ummul Ayman, Samalanga Bireuen menggelar peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dua malam berturut-turut. Waled NU sampaikan tausiah pada malam penutupan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini, Sabtu (8/10/2022) malam

BIREUENSATU.ID – Dayah Ummul Ayman, Samalanga, Bireuen menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW selama dua malam berturut-turut di kompleks dayah itu, Jumat dan Sabtu, 7-8 Agustus 2022.

Lokasi Dayah Ummul Ayman Samalanga ini tepatnya di Desa Gampong Putoh, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen.

Malam penutupan atau pada Sabtu (8/10/2022) malam, pimpinan Dayah Ummul Ayman, Tgk H Nuruzzahri Yahya atau lebih dikenal Waled Nu menyampaikan tausiah.

Tgk M Aidil Adhaa dari tim Pengembangan Dakwah Ummul Ayman (PADU) kepada awak media, Minggu (9/10/2022) mengatakan malam pertama perayaan maulid diisi dengan pembacaan kisah kehidupan Rasulullah SAW.

Sebagaimana umumnya di Aceh, bacaan tentang kisah kehidupan Rasulullah SAW yang dibaca yakni yang termaktub di dalam kitab Al-Barzanji.

Selain pembacaan kisah Rasul, acara juga dihiasi dengan lantunan shalawat serta puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam acara tersebut, sebanyak 2.000-an santri dengan khidmat dan bahagia mengikuti serangkaian acara di malam pertama itu.

Mereka mengenakan seragam jubah serba putih disertai peci berlilitkan serban putih membuat acara semakin syahdu.
Sementara di malam kedua, acara diisi dengan lantunan beberapa salawat dan ditutup dengan tausiah oleh Pendiri Yayasan
Pendidikan Islam (YPI) Ummul Ayman, Tgk H Nuruzzahri Yahya (Waled Nu).

Acara ini dihadiri oleh seluruh santriwan-santriwati serta dewan guru yang berkisar sekitar 3.000 orang.

Dalam paparannya, Waled Nu menguraikan tentang pentingnya ilmu yang disertai dengan akhlakul karimah.

Terlebih di era dewasa ini, menurut Waled Nu, setiap pribadi harus selalu membenahi akhlaknya, baik ketika berinteraksi dengan Allah SWT, berinteraksi dengan sesama manusia, bahkan ketika berinteraksi dengan benda-benda mati dan binatang sekali pun.

“Memperbaiki akhlak ini lah salah satu alasan diutusnya Nabi Muhammad SAW. Coba kita lihat di kitab-kitab tentang pembahasan tentang Buang Air Besar.

Kita dilarang membuang air di dalam lubang-lubang tanah, karena biasanya di sana ada binatang yang hidup. Adab-adab seperti ini yang menjadikan ilmu yang ada pada seseorang menjadi lebih berharga,” ujarnya.

Menurutnya, ilmu pengetahuan yang dimiliki seseorang takkan berfaedah jika tak disertai dengan akhlakul karimah.

Waled Nu juga menuntut para santriwan-santriwati agar lebih giat dalam menuntut ilmu.

“Ananda sekalian, pergunakan waktu dan kesempatan kalian untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya di dayah. Kalian masih punya banyak waktu. Belajarlah yang rajin. Insya Allah akan jadi orang sukses di suatu hari nanti,” tutup Waled Nu.