BIREUENSATU.ID – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Krueng Peusangan, Bireuen, menaikkan tarif air.
Kenaikan tarif itu dari harga satu liter Rp 2 yang berlaku sejak 2013 menjadi satu liter Rp 3,5.
Kenaikan ini berlaku mulai pembayaran November 2022.
Informasi kenaikan tarif air PDAM Krueng Peusangan ini sudah disebarkan melalui pengumuman resmi kepada para pelanggan sejak beberapa hari lalu dan diterima beberapa media, Sabtu (29/10/2022).
Dalam pengumuman disebutkan, dalam rangka peningkatan pelayanan distribusi air kepada pelanggan di Bireuen secara kontinu atau berkesinambungan, maka PDAM akan memberlakukan penyesuaian tarif.
Hal ini mengingat sejak beberapa waktu lalu terjadi kenaikan harga kebutuhan operasional produksi air, kemudian yang sangat mendasar kenaikan harga BBM Dexlite dari harga Rp 12.950/liter menjadi Rp 17.100/liter.
Kemudian keputusan Gubernur Aceh tentang penetapan tarif batas atas dan tarif batas bawah air minum di seluruh kabupaten/kota tahun 2022.
Berikutnya keputusan Bupati Bireuen Nomor 412 tahun 2022 tentang penetapan besarnya tarif air minum pada PDAM Krueng Peusangan Bireuen.
Berdasarkan surat keputusan dan juga naiknya harga kebutuhan operasional PDAM maka diberlakukan penyesuaian.
Tarif sebelumnya yang berlaku sejak 2013 lalu sampai Oktober 2022 adalah harga jual air dalam 1 liter Rp 2 atau 1.000 liter Rp 2.000 menjadi harga 1 liter Rp 3,5 atau 1.000 liter menjadi Rp 3.500.
Dalam edaran pengumuman tersebut dijelaskan, secara umum tarif harga 1 liter Rp 3.500, sedangkan biaya administrasi mulai Rp 15.000 – 100.000 tergantung kelompok pemakai.
Direktur PDAM Krueng Peusangan, Bireuen, Isfadli kepada Serambinews.com mengatakan, penyesuaian harga harus dilakukan mengingat harga kebutuhan pokok operasional PDAM sudah naik sejak beberapa tahun terakhir.
Ditambah lagi kenaikan harga BBM.
“Sudah sembilan tahun PDAM tidak menaikan tarif, tapi kali ini dengan terpaksa menaikkan karena harga kebutuhan naik dan juga berpedoman kepada berbagai peraturan daerah,” ujarnya.
Selain itu, PDAM Krueng Peusangan sejak lama sampai sekarang belum mendapatkan subsidi atau bantuan dari APBK Bireuen untuk biaya operasional PDAM.
“Bila dibandingkan dengan tarif air di daerah lainnya di Aceh, tarif PDAM Peusangan Bireuen masih sangat rendah, penyesuaian dilakukan karena kebutuhan operasional sudah lama naik.
Para pelanggan diharapkan memaklumi kebijakan ini, selain itu kami pihak PDAM juga berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggan,” kata Isfadli.
Leave a Reply