Rumah Buruh Lepas di Atas Tanah wakaf di Bireuen Ludes Terbakar

Rumah tersebut dibangun di atas tanah wakaf sekitar dua tahun lalu dari kayu yang dikumpulkan dan ditempati bersama istri serta dua anaknya yang masih kecil
Suheri pemilik rumah terbakar di Dusun Barat, Desa Cot Bada Baroh, Peusangan, Bireuen.
Suheri pemilik rumah terbakar di Dusun Barat, Desa Cot Bada Baroh, Peusangan, Bireuen.

BIREUENSATU.ID – Suheri (50) buruh lepas sebagai sopir truk sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bireuen, sempat berpapasan dengan Damkar Bireuen untuk memadamkan api rumahnya yang terbakar di Desa Cot Bada Baroh, Peusangan, Bireuen, Jumat (4/11/20220.

Namun ia terus ke rumah sakit, untuk menjenguk orang tuanya yang sakit.

Suheri kepada awak media mengatakan, setelah bertugas ia pulang ke rumah membawa pulang ikan untuk dimasak.

Setelah itu di bergegas ke rumah sakit menjenguk ayahnya sakit yang hendak dibawa pulang.

Dalam perjalanan ke rumah sakit, ia berpapasan dengan Damkar Bireuen.

Ia mengaku perasaan tidak enak, namun dirinya terus ke rumah sakit melihat orang tuanya.

Karena perasaan tidak enak, ia hanya sebentar di rumah sakit.

Sepulang dari rumah sakit ia sempat ditanya warga rumah siapa terbakar, Suheri
mengaku tidak tahu, tapi perasaannya semakin tidak enak.

“Waktu pulang berpapasan lagi dengan damkar yang pulang dari arah Cot Bada Baroh, saya semakin susah dan terus pulang ke rumah dan melihat sudah ramai di lingkungan rumah, ternyata rumah sudah terbakar,” ujarnya dengan wajah sedih.

Saat melihat rumah sudah rata terbakar langsung teringat istri dan dua anaknya,

“Alhamdulillah selamat dari musibah kebakaran,” ujarnya.

Rumah tersebut dibangun di atas tanah wakaf sekitar dua tahun lalu dari kayu yang dikumpulkan dan ditempati bersama istri serta dua anaknya yang masih kecil.

Suheri terlihat pasrah, matanya tertuju ke pertapakan rumah yang tinggal sisa kebakaran.

Satu sepeda motor terbakar bagian belakang.

Sedangkan istri dan dua anaknya sudah berada di rumah keluarga dan terlihat dipapah keluarga lainnya.

Sejumlah warga setempat mengatakan, keluarga tersebut termasuk salah satu warga miskin di desanya, pertapakan rumah dibangun diatas tanah wakaf karena mereka belum memiliki tanah sendiri.

Suheri setiap pagi bekerja sebagai buruh lepas yaitu, sopir salah satu kendaraan pengangkut sampah jenis pick up.