Belasan Sekolah di Makmur Berlumpur, PMI dan Polisi Gotong Royong Bersama

Membersihkan lumpur di dalam ruangan selain melibatkan guru juga hadir tim PMI Bireuen bersama PMI Makmur dan relawan lainnya
PMI Bireuen, PMI Makmur, anggota Polres Bireuen, masyarakat dan guru SDN 5 Makmur, Bireuen, Minggu (20/11/2022) bersihkan ruangan kelas dari endapan lumpur dampak banjir.
PMI Bireuen, PMI Makmur, anggota Polres Bireuen, masyarakat dan guru SDN 5 Makmur, Bireuen, Minggu (20/11/2022) bersihkan ruangan kelas dari endapan lumpur dampak banjir.

BIREUENSATU.ID – Dalam musibah banjir besar melanda Makmur Bireuen, Sabtu (19/11/2022), selain dua orang meninggal dunia, jembatan rusak, rumah ambruk juga banyak sekolah tergenang dengan
ketinggian air mulai dari 60 cm hingga 1 meter.

Kondisi Minggu (20/11/2022) secara umum banjir sudah surut, ada beberapa desa masih
tergenang banjir seperti Leubu Mee dan Leubu Cot.

Amatan media, sejumlah sekolah yang sempat tergenang banjir mulai dibersihkan, salah satunya SDN 5 Makmur berlokasi di Desa Cot Kruet.

Membersihkan lumpur di dalam ruangan selain melibatkan guru juga hadir tim PMI Bireuen bersama PMI Makmur dan relawan lainnya.

Faisal selaku Ketua PMI Makmur kepada Serambinews.com mengatakan, kondisi SDN 5 Makmur dipenuhi lumpur, ruang belajar tergenang lumpur bawaan banjir.

Membersihkan lumpur selain menggunakan mesin pompa air juga satu unit mobil penyiram air agar cepat bersih.

Selain anggota PMI, hadir juga anggota Polres Bireuen dari unit Sabhara ikut membantu membersihkan endapan lumpur.

Faisal menambahkan, secara umum sekolah yang tergenang banjir terdapat endapan lumpur dengan ketebalan sekitar 1-2 cm baik dalam ruangan.

“Kalau halaman depan mencapai 5 cm lumpurnya, bila tidak dibersihkan khawatir proses belajar nantinya terganggu,” ujarnya.

Kepala SDN 5 Makmur, Nurlaila SPd kepada awak media mengatakan, seluruh ruangan penuh lumpur, ketinggian air mencapai setengah meter, selain berlumpur banyak buku bacaan juga terendam air.

SDN 5 Makmur katanya jumlah murid saat ini 182 orang, jumlah ruangan belajar 10 ruang ditambah ruang pustaka.

“Banjir kali ini cukup parah, dulunya hanya 10 cm, sekarang hampir satu meter, seluruh ruangan kotor dengan endapan lumpur,” sebutnya.

Kehadiran PMI Bireuen dan Makmur serta anggota Polres Bireuen sangat membantu membersihkan ruangan, sehingga para murid dapat belajar kembali Senin (21/11/2022).

Data diperoleh Serambinews.com, saat banjir Sabtu (19/11)/2022) ada belasan sekolah yang tergenang banjir, antara lain antara lain TK Cut Nyak Asiah dan MIN 18 Bireuen di Desa Leubu Mee.

Selanjutnya SDN 7 dan SMPN 2 Makmur di Leubu Cot, SDN 1 Makmur di Kuta Barat, SDN 5 Makmur dan TKN Kuta Sabi di Desa Cot Kruet.

Selain itu, SDN 3, SDN 10, SMPN 1, TK Cut Nyak Dien, MAS, MTSN 10 dan MIN 40 Bireuen di Ulee Gle, Makmur Bireuen.

Ketua PMI Makmur, Faisal Ali menambahkan, selain sejumlah sekolah, Puskesmas Makmur, Kantor Camat, Polsek, Koramil juga tergenang air dengan ketinggian mencapai 60 cm.