BIREUENSATU.ID – Tenaga medis Puskesmas Makmur, Sabtu (19/11/2022) malam turun ke lokasi pengungsian di Gampong Leubu Me, Kecamatan Makmur, Bireuen dan membuka posko pelayanan kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Pelayanan kesehatan bagi warga yang mengungsi di Meunasah Leubu Me turut didampingi Camat Makmur Mukhsen, SAg, Kapolsek Ipda Mukhtar, Babinsa Serda Sugeng, Bhabinkamtibmas Aipda Mukhtaruddin, AMd serta perangkat gampong, digelar di ruangan kantor keuchik setempat.
Di lokasi penampungan sementara bagi warga yang rumahnya masih tergenang, petugas medis dipimpin Kepala Puskesmas Makmur, Lisa Rita SKM bersama tim medis memeriksa kondisi kesehatan warga.
Sejumlah warga terlihat antusias untuk datang mendapat layanan kesehatan secara gratis.
Bahkan sejumlah bapak-bapak dan juga ibu-ibu secara bergiliran memeriksa tensi darah, bagi yang sakit diberikan obat sesuai keluhan dialami.
Kepala Puskesmas Makmur, Lisa Rita, SKM mengatakan, pembukaan posko pelayanan kesehatan adalah bertujuan sebagai langkah antisipasi awal, paska terjadinya banjir dan masyarakat juga harus mengungsi
dikhawatirkan ada sakit penyerta dialami oleh warga.
Seperti hipertensi dan gatal-gatal, juga ada warga yang punya riwayat sakit sebelumnya, dengan adanya pos layanan ini, pastinya akan dikontrol kesehatannya.
“Apabila setelah diperiksa sakit dialami warga lebih berat, kita juga anjurkan warga berobat ke Puskesmas Makmur.
Layanan kesehatan malam ini untuk sementara sebagai langkah awal untuk tanggap bencana,” ujar Lisa Rita.
Sementara itu, sebagian besar warga Desa Cot Kruet, Lapehan Masjid Makmur Bireuen yang sempat mengungsi dampak banjir, Sabtu (19/11/2022) sudah kembali ke rumah masing-masing.
Tapi masih ada 88 kepala warga Gampong Leubu Meusjid dan Leubu Kuta Barat yang masih berada di meunasah masing-masing.
Amatan awak media, Minggu (20/11/2022) di kawasan Makmur, banjir secara umum sudah surut
kecuali di beberapa desa masih tergenang banjir.
Adapun desa yang masih tergenang banjir yaitu Desa Leubu Mee dan Leubu Kuta Barat.
Keuchik Leubu Mee, Dahlan Abdullah mengatakan, genangan banjir mulai surut dan sebagian warga masih mengungsi, jumlah warga yang masih mengungsi hanya 88 kepala keluarga dari 118 kepala keluarga.
“Sebanyak 88 kepala keluarga masih pengungsi ke meunasah dampak rumahnya masih terendam banjir luapan Krueng Leubu kiriman dari Gampong Leubu Masjid dan Kuta Barat,” sebutnya.
Banjir kiriman menggenangi pemukiman dan rumah-rumah penduduk dengan ketinggian bervariasi mulai beberapa centi meter sampai 1 meter.
Tanaman padi sudah menjelang panen di sawah juga tidak luput terendam banjir.
Camat Makmur, Mukhsen, SAg juga menjelaskan, selain di Leubu Mee, di Gampong Kuta Barat juga 30 kepala keluarga mengungsi akibat rumahnya masih terendam banjir kiriman dan telah dibuka dapur umum.
Sedangkan warga desa lainnya yang sempat mengungsi sudah pulang ke rumah dan membersihkan rumah dari endapan lumpur.
“Secara umum kata camat, genangan luapan banjir meluapnya aliran air Krueng Leubu sampai ke badan jalan secara umum sudah surut, tinggal genangan air di rumah warga kondisinya rendah dan di persawahan,” jelasnya.
Selain itu, sejumlah ruas jalan rusak tergerus banjir, puluhan tanaman padi ikut rusak.
Leave a Reply