Banjir Meluas di Peudada Bireuen, Akibat Hujan Deras dan Meluapnya Waduk Paya Sikameh

Banjir di Peudada terjadi di belasan desa, mulai dari Alue Sijuek dan berbagai desa lainnya sampai ke Blang Geulumpang dan Ikue Alue Peudada
Sejumlah warga Peudada, Bireuen, Sabtu (21/01/2023) sedang membersihkan sampah di salah satu jembatan ruas jalan negara saat banjir melanda kawasan tersebut.

BIREUENSATU.ID – Banjir besar yang melanda Peudada, Bireuen, Sabtu (21/01/2023) adalah yang kesekian kalinya.

Tahun 2022 lalu, terjadi tiga kali banjir .

Awal Januari 2023 terjadi lagi banjir besar yang menyebabkan puluhan rumah tergenang dan badan jalan ikut tergenang.

Banjir di Peudada terjadi di belasan desa, mulai dari Alue Sijuek dan berbagai desa lainnya sampai ke Blang Geulumpang dan Ikue Alue Peudada.

Ataillah, Keuchik Meunasah Alue atau sering disebut Ikue Alue kepada awak media, Sabtu (21/03/2023), saat melihat kondisi banjir di desa tersebut mengatakan, banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur Bireuen dan juga disebabkan meluapnya waduk Paya Sikameh di Desa Blang Rangkuluh.

Sehingga air dari arah selatan jalan nasional, tumpah ke badan jalan dan menyebabkan tergenangnya puluhan rumah.

“Tahun lalu tiga kali banjir, tahun ini baru satu kali,” ujarnya.
Menurutnya, penyebab terjadi banjir saat hujan deras pertama adalah meluapnya waduk Paya Sikameh.

Kondisi waduk sudah dangkal dan sebagian dimanfaatkan warga untuk bercocok tanam.

Sehingga areal waduk tidak mampu menampung air hujan yang deras dan meluap ke berbagai desa.

Penyebab lainnya adalah saluran buangan di lintasan jalan negara tidak memadai.

Bahkan, dua jembatan di lintasan jalan nasional sempit dan dipenuhi sedimen, sehingga air tidak lancar.

Melihat kondisi yang sering dialami warga Peudada, keuchik mengharapkan dinas terkait untuk segera turun ke lapangan dan melihat secara dekat kondisi banjir dan penyebabnya.

Dampak besar banjir sekarang katanya, puluhan unit rumah di Desa Alue Sijuek, Tanjong Seulamat, Ikue Alue, Blang Rangkuluh, Dayah Mon Ara dan berbagai desa lainnya di Peudada tergenang.

Tanaman padi luasnya mencapai seribuan hektare lebih, sebagian sudah ditanam dan sebagian benihnya baru disemai ikut terendam.

Dijelaskan, jembatan yang perlu diperbaiki dan diperluas untuk mencegah banjir adalah jembatan di simpang tiga Ikue Alue dan jembatan di kawasan Blang Gelumpang yangsudah tidak memadai lagi.

“Mengantisipasi dan mencegah banjir setiap musim hujan adalah memperbaiki kondisi waduk dan juga jembatan di lintasan Peudada Bireuen” harapnya.